CALIFORNIA – Setelah satu tahun tampuk kepemimpinan perusahaan BlackBerry dipegang oleh Jhon Chen, ternyata tidak membawa dampak perbaikan di perusahaan. Meski sebenarnya, kerugian yang didapat dari pihak perusahaan cukup berkurang.
Sumber informasi menyebutkan, dalam laporan terbaru penjualan produk pihak BlackBerry telah memangkas kerugian dari USD4,4 miliar menjadi USD148 juta. Melihat dampak kerugian yang terus berjalan, pihak perusahaan berencana melakukan reinvents ke dalam bisnis software dan jasa.
Seperti dikutip dari Engadget, Minggu (21/12/2014), meski dampak kerugian yang ditanggung pihak BlackBerry telah berkurang, namun rencana untuk melakukan reinvents di bidang jasa dan software akan berjalan. Sementara, untuk manufaktur smartphone kabarnya akan menjadi proyek kedua yang disampingkan pihak BlackBerry.
Pada tahun lalu, BlackBerry sendiri dikabarkan telah mengirimkan sebanyak 4,3 juta smartphone, dan kebanyakan produk yang dikirimkan menggunakan OS BlackBerry 7. Namun, penurunan kembali terjadi di tahun berikutnya, menjadi setengah atau sekira 1,9 juta perangkat saja yang dikapalkan oleh BlackBerry. Penjualan ini berkurang, untuk beberapa negara, seperti di kawasan Timur Tengah dan Asia Pasifik.
Meski demikian, pihak perusahaan berharap besar penjualan akan meningkat pada seri produk BlackBerry Klasik dan Passport yang diharapkan akan laku di pasaran.
Pihak BlackBerry mencatat ada 46% kas yang berasal dari perangkat, namun kas terbesar ada pada bagian perangkat lunak dan jasa. Dan melihat potensi besar ini, Jhon Chen mendorong perusahaan untuk membeli perusahaan enkripsi ponsel Secusmart.
Diharapkan dengan akuisisi perusahaan keamanan ponsel tersebut, perusahaan bisa mendapatkan keuntungan lebih dari reinvents nanti. Karena menurut Jhon Chen, keuntungan besar dalam Platform BlackBerry Enterprise Security sendiri bisa tumbuh lebih dari 100% dalam tiga bulan terakhir.
Sumber : www.techno.okezone.com